The Crime of Qodsir

" Peng-hack komputer makin mengila-gila meng-hack teknologi! Ini tidak bisa dibiarkan, mau dipasang alat deteksi juga tidak bisa, mereka sungguh licik!" Teriak Qorid kesal sambil membanting kertas kasus hack ke mejanya, " zantai aja kale Qor!" Ujar Zakdir kalem, " santai? Bagaimana bisa santai Dir! Mereka bisa-bisa menghancurkan banyak program keamanan yang sudah kita pasang pada setiap rumah warga. Kau bisa mengatakan, ' zantai aja kale Qor!' Padaku, kamu tidak merasakan bagaimana susahnya menca...." Suara pintu terbuka dengan kasar dan tergesa-gesa, " Ghazse!" Sambut Zakdir dan Qorid, pada Ghazse, " aku menemukan sebuah petunjuk!"

" Tampaknya 1 orang yang berada dalam penjara ada kaitannya dengan kasus hack-ini," jelas Ghazse pada Zakdir dan Qorid, " mengapa? Bukankah mereka masuk penjara 5 tahun yang lalu?" Tanya Qorid bingung, " mereka masuk penjara tepat ketika seseorang mengatakan komputernya kena hack dan akhirnya program komputernya rusak pada bagian PC, jadi kurasa.... Orang ini mempunyai sesuatu yang bisa memanggil dari jarak jauh sekali," jelas Ghazse lagi, " kalau begitu... Mari kita pastikan!" Ujar Zakdir sambil meraih pistol mainan miliknya, " mainan terus yang kau mainkan Dir," goda Qorid, " BA ( bodoh amat)" jawab Zakdir dengan melotot.

" Untuk apa kau memanggilku hah!" Bentak orang yang Ghazse kira orang peng-hack, " namamu siapa?!" Bentak Qorid tidak kalah kerasnya suaranya, " Badfi Qodsir Malik," jawabnya gemetaran, " apa yang kau lakukan selama di penjara?" Tanya Ghazse lembut, " tidak ada," jawab Qodsir singkat, " tidak ada? Bukankah kau menelpon seseorang dalam penjara tanpa alat apapun?" Tanya Zakdir menyelidik, Qodsir melihat kanan-kiri, dia mengangkat suatu benda aneh dengan tombol emas, dia memencetnya lalu melompat ke kaca, kaca penjara pecah, dua orang polisi yang menjaganya menembakkan peluru mereka ke kaca, tetapi terlambat, Qodsir sudah bebas sekarang, " bagaimana ini! Tadi kita melihat tidak ada jendela di belakang Qodsir, bagaimana dia bisa memunculkan jendela itu?!" Tanya Qorid menahan marah yang hampir meledak.

" Menurut perkiraanku Qodsir Jelek melompat dan kemudian menghajar salah satu polisi, dan mengambil seragam polisi serta mengunakkan kacamata agar matanya yang familiar di mata polisi tidak terlihat, lalu dia keluar dari kantor polisi, begitulah menurutku apa yang terjadi saat itu, dan kemudian di CCTV, aku melihat sepertinya dia berjalan menuju barat," jelas Ghazse berpanjang lebar, " kalau gitu kerahkan beberapa polisi untuk meng-check arah barat!" Usul Zakdir sambil meraih pistolnya ( kali ini pistol beneran).

" Apa kakak melihat seseorang seperti ini?" Tanya Zakdir sambil memperlihatkan sketsa yang dibuat kepada seorang wanita yang sedang menyapu halaman, wanita itu melihat gambar sketsa yang dibuat oleh Zakdir, " ya! Saya melihatnya, dia berjalan keluar dari kantor polisi, setelah itu saya sapa tetapi dia tidak merespons apapun," jawab kakak berumur perkiraan 20-an itu dengan bersemangat, " dia berjalan ke arah mana kak?" Tanya Qorid sambil meraih note untuk menuliskan keterangan yang kakak itu katakan, " dia berjalan ke arah sana," kakak itu menunjuk ke arah utara, "  baik kakak terima kasih, oh ya, nama kakak siapa?" Tanya Qorid, " nama saya? Sari biasanya dipanggil," jawab Sari sambil melenggang pergi ke dalam rumahnya lagi, " ayo kita ke arah utara dektektif ( Ghazse)," ajak Qorid dengan mengunakan halkie-talkie.

" Hei!" Sapa Ghazse, " ayo kita check ke arah utara," ujar Qorid tanpa membalas sapaan Ghazse, " yaudah! Ayok."

Suara baling-baling helikopter terdengar dari atas langit, beberapa helikopter kepolisian Synisen sedang terbang menuju ke arah utara, mereka sedang melacak jejak Qodsir, siapa tahu dia masih berada di jalan, beberapa polisi menjaga ketat area utara, tidak ada celah untuk keluar dari area utara, beberapa orang yang dicurigai di-interogasi, " sepertinya Qodsir sudah lari dari area utara," ucap Zakdir putus asa sambil melihat ke atas, " mengapa?" Tanya Qorid penasaran, " helikopter itu.... Gerakannya sepertinya terlihat mencurigakan, aku hafal gerakan-gerakan helikopter yang digerakkan oleh polisi. Aku juga melihat dengan teropong kaki Qodsir," jawab Zakdir sambil meraih senapannya dan menembakkan pelurunya ke-helicopter yang menurut Zakdir yang mengendarai itu adalah Qodsir, peluru menghantam kaca helikopter, membuat kaca pecah berantakan dan jatuh ke jalanan, " tes...tes...tes, pos penjaga pertahanan terakhir, tembakkan peluru senapan ke helikopter 1345, ganti" perintah Qorid pada halkie-talkie, " baik! Ganti," beberapa menit kemudian terdengar letusan 10 senapan yang menembakkan pelurunya ke helikopter nomor 1345, " helikopter 1345 gerakannya terlihat mencurigakan! Kerahkan helikopter 132 untuk mengejar helikopter 1345," perintah Zakdir dengan halkie-talkie, seperti perintah Zakdir, sebuah helikopter terbang lengkap dengan 3 polisi yang di lengkapi oleh senapan jarak jauh, beberapa peluru menghantam helikopter, " beri sinyal pada helikopter itu!" Perintah Zakdir lagi, " baik!" 

Ghazse melaju dengan mobil ferrari miliknya, menyisir jalanan yang di penuhi oleh polisi-polisi, Ghazse membanting setir dan membelok dengan tajam sekali lalu kembali menekan gas dengan kelajuan maksimal, " tembakan senapan kalian ke helikopter 1345," perintah Ghazse pada anak buahnya yang berada dalam mobil, kaca mobil di turunkan, 4 senapan terlihat di kedua sisi kaca dan kemudian terdengar letusan senapan, pelurunya menghantam bagian baling-baling, " tembakkan terus! Hingga helikopternya jatuh!" Perintah Ghazse lagi pada anak buahnya.

Helikopter 1345 makin menjauhi area utara, beberapa mobil polisi ferrari mengikuti perjalanan helikopter 1345 sambil menembakkan peluru senapan mereka, " Hei! Berhenti, kau sudah mencelakakan dirimu!" Ujar Seorang polisi mengunakkan toa pengeras suara, " tidak akan," ujar orang itu dengan mengunakkan toa pengeras suara.

" Qo....Qodsir?" Suara orang itu terdengar familiar di telinga Ghazse, mobil terus melaju dengan kencang mengejar helikopter 1345, tapi setelahnya Ghazse memberhentikan mobil karena di depan terlihat jurang yang membataskan area utara dengan area yang lain, Ghazse mengeluarkan senapan bom dari bagasi mobil, lalu memasang target dengan tepat, " detektif! Apa yang kau lakukan?!" Teriak salah satu anak buahnya dengan kaget, " tentu saja! Menembak baling-balingnya!" Jawab Ghazse santai, seperkian detik kemudian terdengar letusan keras seperti petir yang membuat semua polisi yang mendengarnya berhenti melakukan aktivitas peng-check-an, lalu beberapa detik kemudian terdengar ledakan keras sekali yang langsung menghancurkan helikopter 1345, terlihat seseorang melompat dari helikopter 1345, anak buah Ghazse meneropong orang itu, " benar! ITU QODSIR!" Teriak mereka senang bercampur panik! " Segera kerahkan helikopter untuk mengejar Qodsir!" Perintah Ghazse pada anak buahnya dengan tegas.

5 Helikopter melesat dengan laju menuju keluar area utara. " Hei! Aku melihat sebuah papan kayu panjang dan tebal di sana," tunjuk salah satu anak buah Ghazse, " pasang itu ke sini!" Perintah Ghazse dengan bersemangat, beberapa menit kemudian mobil ferrari milik Ghazse sudah berada di luar area utara kota Synonise, " kita akan mengejar Qodsir si Keras Kepala!" Sahut anak buah Ghazse dengan bersemangat, dia mengeluarkan teropong untuk melihat keberadaan Qodsir, " dia sedang berlari!" Ujar anak buah Ghazse yang tadi mengunakkan teropong, " hei! Aku melihat sebuah helikopter yang turun di sana! Jangan-jangan....!" Ghazse membanting setirnya dengan tiba-tiba, mobil membelok dengan tajam, di belakang mereka terlihat asap mengepul, " mereka melemparkan bom!" Teriak anak buah Ghazse dengan panik, " balas tembakkan peluru bom!" Perintah Ghazse, semenit kemudian terdengar 3 letusan bom. Ghazse memecahkan kaca jendela, membuat anak buahnya kaget, semakin kaget lagi anak buahnya begitu melihat Ghazse melumuri bagian depan mobil dengan bensin," ayo segera kita turun dari mobil," perintah Ghazse lagi sambil membuka pintu mobil, " mengapa mobilnya bos tinggalkan dengan kondisi masih berjalan kencang sekali?!" Tanya anak buahnya, " mobil itu aku ikhlaskan untuk menabrak helikopter yang akan membawa Qodsir," jawab Ghazse sambil menutup telinga, beberapa menit kemudian terdengar ledakan besar akibat tabrakan mobil dengan helikopter, ledakannya itu begitu besar sehingga asapnya pekat sekali, helikopter 132 datang mendarat seraya menyemprotkan air di campur dengan busa-busa. Setelah kebakaran telah padam, beberapa polisi militer turun dengan mengunakkan helm, mereka ingin mencari keberadaan Qodsir.

Qodsir ditemukan dalam keadaan pingsan dan darah yang berlumuran dari lengannya yang kiri, dia segera di masukkan ke rumah sakit.

Setelah sembuh, Qodsir kembali di masukkan ke penjara tempatnya dulu di masukkan, " dimana markas peng-hack kalian?" Tanya Ghazse garang pada Qodsir, " sudah kau ledakkan," jawab Qodsir santai sambil menghembuskan napas kesal, " helikopter yang akan membawamu tadi?" Tanya Ghazse lagi, " iyeee!" Jawab Qodsir dengan membentak sambil melempar sesuatu alat yang terlihat asing, Ghazse memungut alat itu, " ini yang biasa kau gunakan untuk menelpon orang dari jarak jauh?" Tanya Ghazse memastikan sambil tetap melihat alat asing itu, " ya," jawabnya singkat, " kalau begitu.... Dimana teman-temanmu sekarang....?" Tanya Ghazse lagi, " aku tidak punya komplotan, satu-satunya pembantuku ada di masa depan, hack tidak akan hilang sebelum kau berhasil untuk menjelajahi waktu," jawabnya sambil bangkit dari kursinya, tiba-tiba ruang pintu penjara terbuka lebar, ada 2 orang polisi yang sedang memegang dengan erat seseorang, Qodsir menoleh lalu berteriak kaget, " Ghazeu! Kau ditangkap?" Ceracaunya tidak jelas, orang yang tadi Qodsir katakan Ghazeu itu mengangguk lemah, Qodsir menoleh lagi ke arah Ghazse sambil mengangkat alisnya, " itu.... Lihat! Salah satu pembantu milikku, dia sudah ditangkap...." Ujar Qodsir pada Ghazse, " ketahuilah, aku sudah berhasil menjelajahi waktu tahun masa depan, di saat yang sama, Ghazeu juga sudah ditangkap oleh kepolisian Synisen pada masa depan, aku meminta salah satu polisinya, namanya Rezzyim, dia menyerahkan Qodsir padaku begitu melihat kartu tanda kepolisian milikku, lalu aku memencet tombol yang kau gunakan untuk memunculkan jendela, dan aku kembali..... Di tahun ini," cerita Ghazse pada Qodsir, tiba-tiba Qodsir menjatuhkan diri, " aku menyerah!!" Ujarnya putus asa, " masukkan mereka berdua ke penjara! Cepat," perintahku pada 2 orang polisi yang memegang dengan erat Ghazeu.

Akhirnya, pasca penangkapan Qodsir oleh Ghazse, dan penangkapan Ghazeu oleh Rezzyim telah menghilangkan kasus hack-hack yang merusakkan teknologi maju pada kota Synonise, Ghazse diberikan penghargaan dan pada saat yang sama, Rezzyim mendapatkan penghargaan persis pada saat Ghazse diberikan penghargaan, dan cerita itu.... Tamat sekarang.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

World of Robot

Ada Hantu!! Part-2

The Master of Badminton